Pages

Senin, 28 Agustus 2017

Fungsi Persamaan Dasar Akuntansi

Fungsi Persamaan Dasar Akuntansi


Persamaan dasar akuntansi berfungsi untuk mengetahui perubahan kekayaan setiap terjadi transaksi dalam perusahaan. Dan untuk mengetahui berapa yang telah digunakan dan dibelanjakan dalam satu periode akuntansi.

Unsur – Unsur Persamaan Dasar Akuntansi


Unsur-unsur yang merupakan dasar sistem akuntansi diantaranya adalah:
1. Aktiva / Aset (Assets)
Aset atau aktiva adalah sumber daya yang dimiliki / dikuasai perusahaan akibat suatu peristiwa transaksi masa lalu dan harapannya dimasa depan perusahaan akan memperoleh manfaat ekonomi dari sumber tersebut.
2. Kewajiban / Hutang / Liabilitas (Liabilities)
Kewajiban  merupakan tanggung jawab perusahaan akibat peristiwa transaksi dimasa lalu  yang harus diselesaikan dengan pengorbanan sumber daya perusahaan.
3. Modal / Ekuitas (Equity)
Modal merupakan sisa kepentingan dalam aktiva perusahaan setelah dikurangi dengan kewajiban.
4. Pendapatan (Revenue)
Pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan atas aktiva atau penurunan kewajiban yang timbul akibat aktivitas penjualan/penyerahan atau pembuatan barang dan jasa atau aktivitas lain yang menjadi kegiatan utama perusahaan.
5. Beban (Expenses)
Beban merupakan arus keluar atau penggunaan atas aktiva atau peningkatan kewajiban yang timbul akibat aktivitas penjualan/penyerahan atau pembuatan barang dan jasa atau aktivitas lain yang menjadi kegiatan utama perusahaan.
6. Prive (Drawing)
Prive bisa diartikan sebagai pengambilan aset (kas) perusahaan oleh pemilik untuk kepentingan pribadi.

Jumat, 25 Agustus 2017

DEPRESIASI (PENYUSUTAN)




DEPRESIASI (PENYUSUTAN)

Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis (Haryono Jusup, 2005; hal 162).

Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu asset selama umur manfaatnya.

Depresiasi/ penyusutan bukan merupakan penilaian aktiva tetap tetapi merupakan proses pengalokasian harga perolehan. Alokasi dilakukan sepanjang umur manfaat yang dapat berupa periode waktu atau jumlah produksi/unit yang diharapkan akan diperoleh dari aktiva tetap tersebut.

Akumulasi depresiasi aktiva tetap menggambarkan jumlah depresiasi yang telah dibebankan sebagai biaya, bukan menggambarkan dana yang telah dihimpun.

a.  Akuntansi untuk penyusutan

Terdapat 3 faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusutan :

1. Harga perolehan (cost)
Harga perolehan suatu aktiva meliputi seluruh pengeluaran yang berkaitan dengan perolehan dan penyiapannya untuk dapat digunakan.

2. Nilai residual atau nilai sisa (residual value / salvage value) Jumlah yang diperkirakan dapat direalisasikan pada saat aktiva tersebut tidak digunakan lagi

3. Masa atau umur manfaat aktiva tetap
Aktiva tetap memiliki masa manfaat terbatas. Keterbatasan tersebut karena berbagai faktor seperti keausan, kecacatan, kemerosotan nilai,
kerusakan (kecuali tanah)

b.  Metode penyusutan

Ada 4 metode penyusutan aktiva tetap yang dikenal secra umum yaitu:
1. Metode Garis Lurus (Straight-Line Method)
2. Metode Unit Produksi (Units-of-Production Method) atau satuan hasil
3. Metode saldo menurun (Declining Balance Method)
4. Metode jumlah angka tahun (Sum-of-the-Years-Digits Method)

1.  Metode Garis Lurus

Dalam metode ini, nilai penyusutan dibebankan secara merata selama estimasi umur aktiva.

Rumus: Harga Perolehan - Taksiran Nilai Residu
Estimasi Umur Manfaat

Contoh (1) (dipakai pada awal tahun):

Harga perolehan Mesin (rupiah)                      20.000
Taksiran nilai sisa (nilai residu)                       0
Taksiran umur manfaat (tahun)                       5
Tanggal pemakaian                                         01 Jan95

Maka besarnya penyusutan per tahun:

20.000 - 0
---------------- = 4.000 per tahun
5 thn

Jika dibuat tabel penyusutannya, akan nampak seperti dibawah ini:

Tahun
Beban Penyusutan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
0


20.000
1
4.000
4.000
16.000
2
4.000
8.000
12.000
3
4.000
12.000
8.000
4
4.000
16.000
4.000
5
4.000
20.000
0

Penjelasan:

Akumulasi penyusutan merupakan kumulatif dari beban penyusutan. Akumulasi penyusutan = akumulasi penyusutan + beban penyusutan Nilai buku = Harga perolehan - akumulasi penyusutan
atau
Nilai buku = Nilai buku - beban penyusutan

Pengecekan:

Nilai buku pada akhir estimasi umur manfaat harus sama dengan taksiran nilai sisa.
Jika berbeda, berarti telah terjadi kesalahan.

Jurnal Penyusutan (tahun 1)

Des 31             Beban penyusutan - Mesin                  4.000
Akumulasi penyusutan - Mesin 4.000

Nb:  Untuk tahun ke 2 s/d ke 5 juga dibuat jurnal yang sama, nilainya diambil dari tabel penyusutan kolom beban penyusutan.



Contoh (2) (dipakai bukan pada awal tahun)

Harga perolehan Mesin (rupiah)                                  20.000
Taksiran nilai sisa (nilai residu)                                   0
Taksiran umur manfaat (tahun)                                   5
Tanggal pemakaian                                                     16 Sept 95

Maka besarnya penyusutan per tahun:

20.000 - 0
--------------- = 4.000 per tahun
5 thn
Beban penyusutan untuk tahun pertama (16 september s/d 31 desember 1995 = 3 bulan):
4.000 x (3/12) = 1.000
(Lihat penjelasan no 2 penyusutan diakui pada bulan terdekat)

Beban penyusutan untuk tahun terakhir pemakaian dari tanggal 1 januari 2000 s/d 31 september 2000 adalah 9 bulan :
4.000 x (9/12) = 3.000
(Lihat penjelasan no 4 penyusutan diakui pada bulan terdekat )

Jika dibuat tabel penyusutannya, akan nampak seperti dibawah ini:

Tahun
Beban Penyusutan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
0


20.000
1
1.000
1.000
19.000
2
4.000
5.000
15.000
3
4.000
9.000
11.000
4
4.000
13.000
7.000
5
4.000
17.000
3.000
6
3.000
20.000
0

Jurnal penyusutan di tahun pertama (3 bulan) tahun1995:

Des 31             Beban penyusutan - Mesin                              1.000
Akumulasi penyusutan - Mesin                       1.000

Nb: Untuk tahun ke 2 s/d ke 6 juga dibuat jurnal yang sama, nilainya diambil dari tabel penyusutan kolom beban penyusutan.


Penjelasan:

Prinsip akuntansi yang dipakai untuk tanggal pemakaian dan pelepasan aktiva tetap adalah penyusutan diakui pada bulan terdekat artinya:
1. Jika aktiva yang diperoleh pada atau sebelum tanggal 15 maka bulan yang bersangkutan dianggap telah memiliki sepanjang bulan bersangkutan.
2. Jika aktiva yang diperoleh setelah tanggal 15, dianggap belum memiliki pada bulan yang bersangkutan.
3. Sebaliknya jika aktiva yang dijual pada atau sebelum tanggal 15 maka bulan yang bersangkutan dianggap tidak memiliki bulan yang
bersangkutan,
4. Jika aktiva yang dijual setelah tanggal 15, maka dianggap memiliki bulan yang bersangkutan.



2.  Metode Unit  Produksi

Menghasilkan beban penyusutan yang berbeda-beda menurut jumlah penggunaan aktiva.


Rumus:



Contoh:


Harga Perolehan - Taksiran Nilai Sisa
Estimasi Jam Mesin


Harga perolehan Mesin (rupiah)                                  20.000
Taksiran nilai sisa (nilai residu)                                   0
Estimasi jam mesin (jam)                                            10.000

Maka besarnya penyusutan per unit satu jam mesin:
20.000 - 0
Besarnya penyusutan = ---------------- = Rp 2 (penyusutan per jam mesin)
10.000 jam

Misalkan di tahun pertama telah digunakan sebanyak 3.000 jam maka besarnya penyusutan adalah:

Besarnya penyusutan ditahun pertama = 3.000 jam x Rp 2 = 6.000

Jurnal

Des 31             Beban penyusutan - Mesin                              6.000
Akumulasi penyusutan Mesin                      6.000


3.  Metode Saldo Menurun

Menghasilkan beban penyusutan periodik yang semakin menurun sepanjang umur estimasi aktiva.
Dalam metode ini nilai residu (nilai sisa) tidak diperhitungkan. Persentase yang digunakan adalah perkalian atas tingkat garis lurus yang dikalkulasikan untuk berbagai masa manfaat sebagai berikut:

Estimasi Masa
Manfaat Dalam
Tahun
Tarif Garis
Lurus
Tarif Garis
Lurus 1,5 kali
Tarif Garis
Lurus
2 Kali
4
25 %
37,5 %
50 %
5
20 %
30 %
40 %
10
10 %
15 %
20 %
20
5 %
7,5 %
10 %

Penjelasan perhitungan

untuk estimasi masa manfaat selama 4 tahun.

Tarif garis lurusnya = (1/4) x 100% = 25%
Jika memakai 1,5 kali tarif garis lurus maka = 25% x 1,5 = 37.5% Jika memakai 2 kali tarif garis lurus maka = 25% x 2 = 50%

Prinsip akuntansi untuk metode saldo menurun yang dipakai adalah saldo menurun berganda, berarti memakai 2 kali tarif garis lurus.

Contoh (1): (dipakai pada awal tahun)
Harga perolehan Mesin (rupiah)                                  20.000
Taksiran nilai sisa (nilai residu)                                   0
Taksiran umur manfaat (tahun)                                   5
Tanggal pemakaian                                                     01 Jan95
Sebelum membuat tabel penyusutan, tentukan dulu tarifnya dengan cara:

2 x Tarif Garis lurus = 2 x ((1/5) x 100%) = 2 x 20% = 40% Tabel Penyusutan
Tahun
Beban Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
0


20.000
1
(20.000 x 40%) = 8.000
8.000
12.000
2
(12.000 x 40%) = 4.800
12.800
7.200
3
(7.200 x 40%) = 2.880
15.680
4.320
4
(4.320 x 40%) = 1.728
17.408
2.592
5
(2.592 x 40%) = 1.037
18.445
1.555


Penjelasan:

Estimasi nilai residu tidak dipakai dalam perhitungan tarif penyusutan, dan dalam perhitungan penyusutan periodik. Selain itu, aktiva tidak boleh disusutkan di bawah estimasi nilai residu.

Karena nilai buku pada akhir tahun estimasi umur manfaat harus sama dengan taksiran nilai sisa, maka penyusutan tahun ke 5 (dibulatkan):

5
2.592
20.000
0

Jadi Tabel penyusutan seutuhnya adalah:

Tahun
Beban Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
0


20.000
1
(20.000 x 40%) = 8.000
8.000
12.000
2
(12.000 x 40%) = 4.800
12.800
7.200
3
(7.200 x 40%) = 2.880
15.680
4.320
4
(4.320 x 40%) = 1.728
17.408
2.592
5
2.592
20.000
0

Jurnal Penyusutan

Des 31             Beban penyusutan - Mesin                              8.000
Akumulasi penyusutan - Mesin                       8.000

Beban penyusutan ditahun pertama

Nb: untuk penyusutan di tahun ke 2 s/d tahun ke 5 jurnalnya sama, dan nilainya diambil dari tabel penyusutan kolom beban penyusutan

Contoh (2): (dipakai bukan pada awal tahun)

Harga perolehan Mesin (rupiah)                                  20.000
Taksiran nilai sisa (nilai residu)                                   0
Taksiran umur manfaat (tahun)                                   5
Tanggal pemakaian                                                     01 Jul95

Sebelum membuat tabel penyusutan, tentukan dulu tarifnya dengan cara:
2 x Tarif Garis lurus = 2 x ((1/5) x 100%) = 2 x 20% = 40%


Tahun
Beban Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
Nilai
Buku
0


20.000
1
(20.000 x 40%) x (6/12) = 4.000
4.000
16.000
2
(16.000 x 40%)   = 6.400
10.400
9.600
3
(9.600 x 40%) = 3.840
14.240
5.760
4
(5.760 x 40%) = 2.304
16.544
3.456
5
(3.456 x 40%) = 1.382,40
17.926,40
2.073,60
6
(2.073,60 x 40 %) x (6/12) = 829,44
18.755,84
1.244,16

Penjelasan:

Penyusutan di tahun 1 adalah untuk periode 6 bulan (1 jul - 31 Des95) Sedangkan penyusutan di tahun terakhir juga untuk periode 6 bulan (1 jan - 30 jun00)
Karena nilai buku pada akhir tahun estimasi umur manfaat harus sama dengan taksiran nilai sisa, maka penyusutan tahun ke 6 (dibulatkan) :

6
2.073,60
20.000
0

Jadi Tabel penyusutan seutuhnya adalah:

Tahun
Beban Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
Nilai
Buku
0


20.000
1
(20.000 x 40%) x (6/12) = 4.000
4.000
16.000
2
(16.000 x 40%)   = 6.400
10.400
9.600
3
(9.600 x 40%) = 3.840
14.240
5.760
4
(5.760 x 40%) = 2.304
16.544
3.456
5
(3.456 x 40%) = 1.382,40
17.926,40
2.073,60
6
2.073,60
20.000
0

Jurnal Penyusutan

Des 31             Beban penyusutan - Mesin                              4.000
Akumulasi penyusutan - Mesin                       4.000

Beban penyusutan ditahun pertama

Nb: untuk penyusutan di tahun ke 2 s/d tahun ke 6 jurnalnya sama, dan nilainya diambil dari tabel penyusutan kolom beban penyusutan
 

Blogger news

Blogroll

About