Penentuan Harga Perolehan Aktiva Tetap
Prinsip Akuntansi => Aktiva Tetap harus dicatat sesuai dengan Harga
Perolehannya.
Harga
perolehan
meliputi semua pengeluaran yang diperlukan untuk
mendapatkan
aktiva
tetap dan
pengeluaran-pengeluaran lain
agar aktiva siap untuk digunakan
(Haryono Jusup, 2005; 155)
Harga perolehan adalah harga beli ditambah seluruh biaya
yang
dikeluarkan untuk memperolehnya dan menyiapkan aktiva tetap
tersebut sampai siap digunakan (Wit
& Erhans, 2000;
82).
Misal :
Sebuah
computer merk Dell dibeli dengan harga Rp. 7.500.000 dengan potongan tunai 10 % biaya yang dikeluarkan untuk install komputer
dan
pemasangan
hingga
siap
digunakan
sebesar Rp.
250.000.
maka
harga perolehan komputer
tersebut dapat dihitung sbb :
Harga beli :
7.500.000
Potongan tunai 10 % : 750.000 –
6.750.000
Biaya install dan pasang : 250.000
Harga Perolehan 7.000.000
Jurnal untuk mencatat perolehan aktiva tetap adalah
Komputer 7.000.000
Kas 7.000.000
Untuk penghitungan harga perolehan dan pencatatan keempat klasifikasi aktiva tetap diatas dapat dibaca
di
buku Haryono
Jusup halaman 156
s/d 159.
Terdapat berbagai cara dalam
memperoleh
aktiva
tetap, yang
akan mempengaruhi penentuan harga
perolehan. Berbagai cara
tersebut antara lain : pembelian secara tunai; pembelian kredit; pembelian dengan wesel bunga; pembelian gabungan (dalam satu paket);
membangun sendiri aktiva dan adanya sumbangan dari
pihak lain.
a. Pembelian Tunai
Dalam pembelian secara tunai, harga perolehan adalah harga belibersih setelah dikurangi potongan tunai ditambah dengan
pengeluaran-pengeluaran.
Misal :
dibeli mesin pabrik Rp.
55.000.000, pengeluaran
yang
berkaitan dengan pembelian
mesin antara lain : PPN sebesar Rp. 5.500.000; Premi asuransi sebesar Rp.
550.000 dan
biaya pemasangan
sebesar Rp.
1.450.000 maka harga perolehannya :
Harga beli : 55.000.000
PPN :
|
5.500.000
|
Premi asuransi :
|
550.000
|
Biaya pemasangan :
|
1.450.000
|
Harga perolehan
Jurnal
|
62.500.000
|
Mesin pabrik 62.500.000
Kas 62.500.000
b. Pembelian dengan Kredit
Pembelian
secara kredit
jangka
panjang pada umumnya melibatkan bunga. Bunga dapat ditetapkan secara eksplisit dan secara implisit.
Bunga
eksplisit dalam pembelian kredit adalah bunga
yang ditetapkan secara jelas/terus terang
Bunga implisit
: bunga yang ditetapkan tidak secara terus terang sehingga harus mencari
terlebih dahulu bunganya.
Baik secara eksplisit maupun secara implisit bunga tidak
boleh
dimasukkan
dalam menghitung harga
perolehan karena
bunga bukan
merupakan pengorbanan untuk memperoleh aktiva tetap, tetapi pengorbanan untuk menggunakan dana pihak lain.
c. Pembelian dengan Menggunakan Wesel
Berbunga
Dalam pembelian aktiva dengan jumlah
rupiah yang besar, kadang-
kadang perusahaan
membayarnya dengan wesel erbunga.
Biasanya pembeli diwajibkan membayar uang muka
dan sisanya dibayar dengan
wesel berbunga dimana
bunga wesel dibayar pada saat
jatuh
tempo
wesel tersebut. Harga
perolehan aktiva dihitung dengan jumlah
uang
muka ditambah nilai nominal wesel. Sedangkan biaya bunga
merupakan biaya
pendanaan (financing cost)
yang dicatat dengan
mendebet rekening biaya bunga.
Contoh :
PT FEDNY membeli peralatan pabrik dengan harga tunai 120.000.000
Uang muka yang diberikan sebesar 20.000.000 dan sisanya dibayar dengan wesel berbunga janka waktu 1 tahun bunga 10 %. Jurnal untuk mencatat pembelian aktiva tetap tersebut :
Peralatan pabrik
|
120.000.000
|
Kas
|
20.000.000
|
Utang wesel
|
100.000.000
|
(untuk mencatat uang muka dan penarikan utang wesel)
Pada
saat jatuh
tempo wesel, dibayarkan nilai nominalnya ditambah
dengan
bunga sebesar 10.000.000
( 100.000.000
x 10%) dan dicatat
dalam jurnal :
Utang wesel
|
100.000.000
|
Biaya bunga
|
10.000.000
|
Kas
|
110.000.000
|
d. Pembelian dalam satu paket (gabungan)
Pembelian
dalam satu paket (gabungan)
sering disebut sebagai
pembelian secara lump-sum. Harga paket (borongan)didasarkan pada
harga
perolehan
masing-masing aktiva
tetap yang ditentukan dengan harga pasar .
Misal:
PT LISA pada tanggal 1 januari 2010 membeli tanah, gedung dan peralatan dengan harga total
100.000.000 dan harga pasar masing-
masing sebesar 45.000.000 untuk
tanah,
75.000.000 untuk gedungnya dan 30.000.000 untuk peralatan. Hitunglah alokasi harga
perolehan masing-masing aktiva tersebut dan buatlah jurnalnya.
Golongan
|
Harga Pasar
|
|
% dari HP
& Perhitungan
|
|
Alokasi
|
Tanah
|
45.000.000
|
|
30 % x 100.000.000
|
|
30.000.000
|
Gedung
|
75.000.000
|
|
50 % x 100.000.000
|
|
50.000.000
|
Peralatan
|
30.000.000
|
|
20 % x 100.000.000
|
|
20.000.000
|
150.000.000 100 % 100.000.000