Pages

Kamis, 23 November 2017

Aktiva Tetap kelas XI Akuntansi



 Penentuan Harga Perolehan Aktiva Tetap

Prinsip Akuntansi => Aktiva Tetap harus dicatat sesuai dengan Harga
Perolehannya.

Harga perolehan meliputi semua pengeluaran yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva tetap dan pengeluaran-pengeluaran lain agar aktiva siap untuk digunakan  (Haryono Jusup, 2005; 155)

Harga perolehan adalah harga beli ditambah seluruh biaya yang dikeluarkan       untuk     memperolehnya                          dan         menyiapkan               aktiva tetap tersebut sampai siap digunakan (Wit & Erhans, 2000; 82).

Misal :
Sebuah computer merk Dell dibeli dengan harga Rp. 7.500.000 dengan potongan tunai 10 %    biaya yang dikeluarkan untuk install komputer

dan pemasangan hingga siap digunakan sebesar Rp. 250.000. maka harga perolehan komputer tersebut dapat dihitung sbb :

Harga beli                                : 7.500.000
Potongan tunai 10 %               :     750.000
6.750.000
Biaya install dan pasang :             250.000

Harga Perolehan                        7.000.000

Jurnal untuk mencatat perolehan aktiva tetap adalah

Komputer                    7.000.000
Kas                              7.000.000

Untuk     penghitungan         harga       perolehan        dan     pencatatan         keempat klasifikasi aktiva tetap diatas dapat dibaca di buku Haryono Jusup halaman 156 s/d 159.

Terdapat berbagai  cara dalam  memperoleh  aktiva  tetap, yang  akan mempengaruhi penentuan harga perolehan. Berbagai cara tersebut antara lain : pembelian secara tunai; pembelian kredit; pembelian dengan  wesel   bunga;                  pembelian                gabungan        (dalam            satu          paket); membangun sendiri aktiva dan  adanya sumbangan dari pihak lain.

a.  Pembelian Tunai

Dalam     pembelian        secara        tunai,      harga       perolehan        adalah      harga belibersih  setelah                 dikurangi         potongan  tunai      ditambah               dengan pengeluaran-pengeluaran.
Misal : dibeli mesin pabrik Rp. 55.000.000, pengeluaran yang  berkaitan dengan pembelian  mesin antara lain  :  PPN                                                                                    sebesar  Rp. 5.500.000; Premi asuransi sebesar Rp. 550.000 dan biaya pemasangan sebesar Rp. 1.450.000 maka harga perolehannya :

Harga beli                                : 55.000.000
PPN                                         :
5.500.000
Premi asuransi                         :
550.000
Biaya pemasangan                  :
1.450.000

Harga perolehan

Jurnal

62.500.000

Mesin pabrik               62.500.000
Kas                              62.500.000

b.  Pembelian dengan Kredit

Pembelian secara kredit jangka panjang pada umumnya melibatkan bunga. Bunga dapat ditetapkan secara eksplisit dan secara implisit.

Bunga eksplisit  dalam pembelian kredit adalah bunga yang ditetapkan secara jelas/terus terang
Bunga implisit : bunga yang ditetapkan tidak secara terus terang sehingga harus mencari terlebih dahulu bunganya.

Baik secara eksplisit maupun secara implisit bunga tidak boleh dimasukkan dalam menghitung harga perolehan karena bunga bukan merupakan    pengorbanan                      untuk      memperoleh          aktiva  tetap,   tetapi pengorbanan untuk menggunakan dana pihak lain.

c.  Pembelian dengan Menggunakan Wesel Berbunga

Dalam pembelian aktiva dengan jumlah rupiah yang besar, kadang- kadang  perusahaan  membayarnya dengan wesel  erbunga.  Biasanya pembeli diwajibkan membayar uang muka dan sisanya dibayar dengan wesel berbunga dimana bunga wesel dibayar pada saat jatuh tempo wesel tersebut. Harga perolehan aktiva dihitung dengan jumlah uang muka                    ditambah                 nilai          nominal             wesel.     Sedangkan          biaya    bunga merupakan biaya pendanaan (financing cost) yang dicatat dengan mendebet rekening biaya bunga.
Contoh :
PT FEDNY membeli peralatan pabrik dengan harga tunai 120.000.000
Uang muka yang diberikan sebesar                20.000.000 dan sisanya dibayar dengan wesel berbunga janka waktu 1 tahun bunga 10 %.  Jurnal untuk mencatat pembelian aktiva tetap tersebut :

Peralatan pabrik
120.000.000
Kas
20.000.000
Utang wesel
100.000.000
(untuk mencatat uang muka dan penarikan utang wesel)

Pada saat jatuh tempo wesel, dibayarkan nilai nominalnya ditambah dengan bunga sebesar 10.000.000 ( 100.000.000 x 10%) dan dicatat dalam jurnal :

Utang wesel
100.000.000
Biaya bunga
10.000.000
Kas
110.000.000

d.  Pembelian dalam satu paket (gabungan)

Pembelian dalam satu paket (gabungan) sering disebut sebagai pembelian secara lump-sum. Harga paket (borongan)didasarkan pada harga perolehan masing-masing aktiva tetap yang ditentukan dengan harga pasar .
Misal:
PT LISA pada tanggal 1 januari 2010 membeli tanah, gedung dan peralatan  dengan harga total  100.000.000 dan harga pasar  masing- masing sebesar 45.000.000 untuk tanah, 75.000.000 untuk gedungnya dan 30.000.000 untuk peralatan. Hitunglah alokasi harga perolehan masing-masing aktiva tersebut dan buatlah jurnalnya.

Golongan
Harga Pasar

% dari HP & Perhitungan

Alokasi

Tanah

45.000.000


30 % x 100.000.000


30.000.000
Gedung
75.000.000

50 % x 100.000.000

50.000.000
Peralatan
30.000.000

20 % x 100.000.000

20.000.000

150.000.000                  100 %                                         100.000.000
 

Blogger news

Blogroll

About