Pages

Selasa, 18 Oktober 2016

Materi Lanjutan Mencatat Kartu Utang Kelas XII AKUNTANSI



KARTU UTANG
A.  Pengertian Kartu Utang
Utang adalah kewajiban suatu badan usaha/perusahaan kepada pihak ketiga yang dibayar dengan cara menyerahkan aktiva atau jasa dalam jangka waktu tertentu sebagai akibat dari transaksi di masa lalu. Kartu Utang adalah salah satu sarana untuk mencatat adanya mutasi utang secara terperinci pada tiap-tiap kreditor. Informasi yang terdapat pada kartu utang yaitu nama kreditor, nomor rekening, syarat pembayaran utang, formulir untuk mencatat adanya mutasi utang. Sedangkan isi dari formulir pencatatan mutasi utang yaitu tanggal terjadinya transaksi , keterangan, nomor bukti transaksi, kolom debit, kredit dan saldo.
Transaksi yang mempengaruhi besarnya saldo utang yaitu :
a.  Transaksi pembelian secara kredit.
b.  Transaksi retur pembelian secara kredit.
c.   Transaksi pembayaran utang.
B.  Membukukan Data Mutasi Utang ke Kartu Utang
1.  Dokumen mutasi utang
Seperti yang kita ketahui bahwa catatan akuntansi untuk mengelola utang adalah kartu utang, jurnal pembelian, dan jurnal pengeluaran kas. Seperti halnya dengan piutang dagang, perusahaan juga membutuhkan catatan yang menunjukan utang kepada masing-masing kreditor (orang yang memberi utang). Untuk itu, perlu disediakan rekening kontrol, yang disebut utang dagang di buku besar dan rekening-rekening utang kepada masing-masing kreditur dalam buku pembantu utang (kartu utang). Jadi, untuk satu kreditor disediakan satu buku pembantu utang. Dasar didalam kartu utang ini adalah dari jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas.
a.         Jurnal pembelian
Jurnal pembelian digunakan untuk mencatat pembelian secara kredit. Jurnal pembelian yang sederhana hanya memiliki satu kolom jumlah rupiah, seperti halnya jurnal penjualan. Jurnal pembelian dapat juga dirancang untuk mencatat pembelian perlengkapan (tidak hanya mencatat pembelian barang dagangan).
b.      Jurnal pengeluaran kas
Buku jurnal pengeluaran kas berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran atau pembayaran melaui kas, yang meliputi pembayaran dengan cara menyerahkan cek atau bilyet giro kepada pihak yang berhak menerima.
Jurnal pengeluaran kas disusun dalam bentuk lajur-lajur yang disesuaikan dengan keperluan yang berhubungan dengan volume dan sifat transaksi yang biasa terjadi dalam perusahaan, misalnya dalam perusahaan sering membuka transaksi utang, maka akan dibuka kolom utang tersendiri.
2.    Prosedur pencatatan transaksi utang
Untuk kepentingan informasi mengenai kepada siapa perusahaan mempunya utang dan berapa besarnya, perusahaan harus menyediakan buku besar pembantu untuk utang yang berfungsi sebagai tempat mencatat perubahan utang kepada setiap kreditor. Sehingga setiap kali transaksi pembelian kredit, faktur yang diterima dari penjual akan dicatat sebagai berikut:
a.    Dalam jurnal pembelian, untuk keperluan posting keperkiraan (akun) pembelian dan perkiraan (akun) utang.
b.    Dalam buku besar pembantu utang, pada kegiatan kreditor yang bersangkutan.
Kegiatan posting dari jurnal pembelian ke perkiraan pembelian dan utang dibuku besar dilakukan setiap akhir periode tertentu, sedang dalam pencatatan buku besar pembantu utang dilakukan setiap terjadi transaksi yang mengakibatkan perubahan utang.
Dalam buku besar, perkiraan utang dagang akan menunjukan saldo untuk semua utang. Artinya seluruh utang akan dicatat secara kolekif (gabungan) dan dikurangi dengan adanya pelunasan kepada kreditor dalam perkiraan utang dagang. Dengan demikian dalam buku besar umum tidak terdapat informasi mengenai besarnya utang kepada setiap kreditor.
Lain halnya dengan buku besar pembantu utang yang akan mencatat secara rinci terjadinya utang dan pelunasan pada masing-masing kreditor. Satu lajur buku besar pembantu utang untuk satu nama kreditor. Tidak ada pencatatan secara kolektif.
Contoh bentuk buku besar pembantu utang (dapat diformat ulang menjadi kartu utang):
                Selanjutnya, saldo akun utang dagang dalam buku besar umum, harus sama dengan total saldo akun-akunkreditor dalam buku besar pembantu utang. Jika terjadi perbedaan berarti menunjukan adanya kesalahan pencatatan. Kesalahan pencatatan bisa terjadi pada saat:
a.    Mencatat transaksi dalam jurnal pembelian, atau
b.    Pada saat mencatat dalam buku besar pembantu utang.
Untuk mengecek kesamaan saldo perkiraan utang dagang total saldo buku besar pembantu utang disusun daftar saldo utang pada setiap akhir periode. Dalam hubungannya dengan buku besar pembantu utang, perkiraan utang dagang dalam buku pengendali atau perkiraan kontrol.

Selasa, 11 Oktober 2016

Materi Mengelola Kartu Aktiva Tetap

Mempersiapkan Pengelolaan Kartu Aktiva Tetap

Dalam mengoperasikan kartu aktiva tetap harus diperhatikan harga perolehan aktiva tetap. Setiap aktiva tetap yang dimiliki akan dicatat sebesar nilai pengorbanan (dinilai dengan uang) untuk memperoleh aktiva tersebut.

Unsur-unsur yang dipertimbangkan dalam perhitungan harga perolehan aktiva tetap, mungkin saja berbeda antara jenis aktiva tetap yang satu dengan yang lainnya. Untuk lebih jelasnya lagi, unsur harga perolehan suatu aktiva tetap dapat dilihat dalam uraian berikut ini

a.       Tanah. Harga perolehan tanah meliputi:
         Harga beli tanah dari pemilik
         Biaya survei
         Biaya perantara atau komisi
         Biaya pematangan tanah
         Biaya balik nama
b.      Gedung. Harga perolehan gedung meliputi:
         Biaya perencanaan oleh arsitek
         IMB
         Asuransi selama pembangunan
         Bunga selama pembangunan atas uang pinjaman untuk pembiayaan pembangunan gedung
         Semua pengeluaran lainnya yang dibutuhakn sehubungan pembangunan gedung
         Biaya pemilikan
c.       Mesin. Harga perolehan mesin meliputi:
         Harga mesin menurut faktur pembelian
         Biaya angkut
         Biaya masuk pabean
         PPN
         Biaya bongkar dan angkut ke dalam pabrik
         Biaya pemasangan mesin
         Biaya percobaan mesin
d.      Kendaraan. Harga perolehan kendaraan meliputi:
         Harga kendaraan menurut faktur pembelian
         Biaya balik nama

Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan diperoleh dengan berbagai cara, antara lain sebagai berikut ini:
a.       Dibeli secara tunai (purchase of cash)
b.      Dibeli secara kredit (purchase on deferred payment)
c.       Pertukaran (acquisition by exchange)
d.      Membuat sendiri (acquisition by self construction)
e.       Diterima sebagai hadiah atau penemuan (acquisition by gift or discovery)

Setiap aktiva tetap yang telah dimiliki harus dicatat ke dalam kartu aktiva tetap atau sub buku besar aktiva tetap. Format kartu aktiva tetap akan terlihat seperti berikut ini:
Nama Aktiva:                                                                                                      Kode:
Tgl.
Pemasok
Harga
Penyusutan
Akm. Penyusutan
Nilai Buku
Metode
%



























Untuk memenuhi kepentingan pengawasan dalam pencatatan aktiva tetap dilakukan dalam beberapa jenis kartu aktiva tetap. Kartu-kartu aktiva tetap tersebut antara lain:
a)      Kartu Induk Aktiva Tetap
Kartu ini memuat informasi secara lengkap mengenai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Contoh salah satu kartu induk aktiva tetap adalah sebagai berikut:

Kartu Induk Aktiva Tetap
Kelompok Aktiva     : Kendaraan Angkutan
Jenis Aktiva               : Truk
No. Aktiva                   : 1000
Bagian                         : Penjualan
Merek
Tahun Pembuatan
No. Ref
Tanggal Perolehan
Harga Perolehan
Nilai Residu
Penyusutan
(%)
Toyota
2010
1100
28 Okt 2010
150.000.000
150.000.000
20%
Perubahan





Tanggal
Ket





3 Agus 2008
Perbaikan
1781
-
6.000.000
-
20%

 

Blogger news

Blogroll

About