Pages

Selasa, 21 Maret 2017

Laporan Keuangan Perusahaan Jasa



LAPORAN KEUANGAN


A. JENIS – JENIS LAPORAN KEUANGAN

Untuk membuat laporan keuangan, Neraca Lajur sangat membantu dalam proses pelaporan. Karena neraca lajur merupakan alat bantu untuk memudahkan dalam membuat laporan keuangan yang meliputi:
1. Laporan Laba – Rugi (Income Statement)
2. Laporan Neraca (Balance Sheet)
3. Laporan Perubahan Ekuitas/Modal pemilik (Owner’s Equity Statement)
4. Laporan Arus Kas (Cash flows Statement)

Berikut penjelasannya:

1. LAPORA LABA-RUGI (Income Stetement)
Laporan laba-rugi adalah laporan keuangan yang melaporkan mengenai aktifitas operasional perusahaan dengan menghitung pendapatan dan beban-beban selama satu periode yang kemudian dapat ditentukan laporan laba-ruginya.
Ada dua pendekatan sebagai dasar dalam dan menggolongkan, serta mengikhtisarkan transaksi transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Kedua pendekatan itu adalah:
a. Dasar Tunai (cash basis), yaitu;
Suatu sistem yang mengakui penghasilan pada saat uang tunai diterima dan mengakui beban pada saat mengeluarkan uang tunai. Metode ini cocok untuk perusahaan dengan skala kecil, karena mentode ini kurang tepat untuk mengakui laba atau rgi laba pada period tertentu.
b. Dasar Waktu (akrual basis)
Yaitu suatu sistem yang mengakui pendapatan pada saat terjadinya transaksi, walaupun sudah atau belum menerima uang tunai dan mengakui beban pada saat terjadinya transaksi walaupun sudah atau belum mengeluarkan uang tunai. Metode ini sangat tepat untuk perusahaan yang melakukan transaksi secara kredit, karena laporan laba-rugi akan mencerminkan kondisi yang benar selama satu periode tertentu.
Dalam laporan laba-rugi, terdapat tiga rekening (akun) yang perlu dipahami dengan jelas, yaitu:
- Pendapatan
Adalah penghasilan yang timbul dari pelaksanaan akitivitas perusahaan yang biasa (reguler) dan dikenal dengan sebutan yang berbeda-beda, seperti; penjualan, penghasilan jasa (fee), bunga, deviden, royalti dan sewa.
- Beban
Adalah pengorbanan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa (reguler), seperti beban pokok penjualan, beban gai, beban sewa, beban penyusutan aset tetap, beban asuransi, beban pajak, beban kerugian piutang, beban perlengkapan.
- Laba atau Rugi
Laba terjadi bila pendapatan lebih besar dari beban-beban yang terjadi, sebaliknya rugi terjadi bila pendapatan lebih kecil dari pada beban-beban yang terjadi.
Untuk perusaahaan jasa, meliputi pendapatan atau penghasilan, beban operasi, laba operasi, pendapatan lain-lain, beban lain-lain, laba bersih, pajak penghasilan, laba bersih setelah pajak.

Dalam laporan laba-rugi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
Pendapatan; hasil dari pemberian jasa yang diberikan kepad pelanggan yang merupakan mata usaha pokok dan normal perusahaan.
Misalnya; untuk perusahaan konsultan, maka pendapatannya berasal dari fee yang diberikan oleh pelanggan. Pendapatan salon kecantikan adalah ongkos yang pelayanan salon kepada pelanggannya, pendapatan rental komputer adalah sewa yang dibayar oleh pelanggan.
Beban operasi, semua beban yang dikeluarkan atau terjadi dalam hubungannya dengan aktifitas operasi perusahaan. Misalnya; beban telepon, beban listrik dan telepon, beban rapat, beban suplies, beban penyusutan dan sebaginya.
Laba operasi, merupakan selisih antara pendapatan dan beban operasi, sedangakan pendapatan dan beban lain-lain merupakan pendapatan diluar pendapatan pokok perusahaan, seperti pendapatan bunga. Beban lain-lain adalah beban yang tidak berkaitan dengan kegiatan operasi pokok perusahaan, seprti rugi penjualan aset tetap dan beban bunga.
Laba bersih sebelum pajak, merupakan hasil pengurangan labs operasi dengan pendapatan dan beban lain-lain di luar operasi dan laba bersih setelah pajak yaitu pendapatan bersih perusahaan baik yang berasal dari kegiatan operasional perusahaan maupun non operasional, setelah dikurangi pajak penghasilan.

2. LAPORAN NERACA (Balance Sheet)
Yaitu laporan keuangan yang menunjukkan posisi aset, kewajiban dan ekuitas pada periode tertentu. Data untuk menyusun laporan neraca diambil dari neraca lajur.
Isi neraca secara garis besar adalah sebagai berikut:
a. Kelompok Aset:
- Aset Lancar
- Investasi jangka panjang
- Aset tetap
- Aset yang tidak berwujud
- Aset lain-lain
b. Kelompok Kewajiban:
- Kewajiban lancar
- Kewajiban jangka panjang
- Kewajiban lain-lain
c. Kelompok Ekuitas:
- Modal saham
- Agio/disagio saham
- Cadangan-cadangan
- Saldo laba

Aset, adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan dandiharapkan akan memberi manfaat di masa yang akan datang.
Aset terdiri dari:
- Aset Lancar (current assets)
Adalah uang tunai dan saldo rekening giro di bank serta kekayaan-kekayaan lain yang dapat diharapkan bisa dicairkan menjadi uang tunai atau rekening giro bank, atau dijual maupun dipakai habis dalam operasi perusahaan, dalam jangka pendek (satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan).
Yang termasuk aset lancar: Kas (saldo uang tunai pada tanggal neraca), Bank (saldo rekening giro di bank pada tanggal neraca), Surat berharga jangka pendek, Piutang, Persediaan (barang berwujud yang tersedia untuk dijual, di produksi atau masih dalam proses), Beban dibayar dimuka.
- Investasi jangka panjang (long-term investments)
Terdiri dari aset berjangka panjang (tidakuntuk dicairkan dalam waktu satu tahun atau kurang) yang diinvestasikan bukan untuk menunjang kegiatan operasi pokok perusahaan.
Misalnya: penyertaan pada perusahaan dalam bentuk saham, obligasi atau surat berharga, dana untuk tujuan-tujuan khusus (dana untuk pelunasan hutang jangka panjang), tanah yang dipakai untuk lokasi usaha.
- Aset Tetap (Fixed assets)
Aset berwujud yang digunakanuntuk operasi normal perushaan, mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi normal dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai barang dagangan.
Misalnya: tanah untuk lokasi baru, gedung, mesin-mesin dan peralatan produksi, peralatan kantor, kendaraan.
- Aset Tak Berwujud (Intangible assets)
Terdiri hak-hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendapatan, Misal: hak paten, hak cipta, franchise, merk dagang atau logo dan goodwill.
- Aset lain-lain (Other assets)
Untuk menampung aset yang tidak bisa digolongkan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan aset tetap tak berwujud. Misalnya; mesin yang tidak dipakai dalam operasi.

Kewajiban dapat digolongkan menjadi:
- Kewajiban lancar (current liabilities)
Kewajiban lancara meliputi kewajiban yang harus diselesaikan dalam jangka pendek atau jangka satu tahun atau jangka satu siklus operasi normal perusahaan.
Misalnya: hutang usaha, beban yang harus masih dibayar, pendapatan yang diterima dimuka, utang pajak, utang bunga.
- Kewajiban jangka panjang (long-term debts)
Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang jatuh temponya melebihi satu periode akuntansi atau lebih dari satu tahun.
Misalnya: utang hipotik, utang obligasi
- Kewajiban lain-lain (other liabilities)
Adalah kewajiban yang tidak bisa digolongkan ke kewajiban lancara dan kewajiban jangka panjang.

Ekuitas
Menunjukkan hak milik para pemilik aset perusahaan yang diukur atau ditentukan besarnya dengan menghitung selisih antara aset dan kewajiban.
Jenis ekuitas berdasarkan bentuk perusahaan.:
-  modal pemilik
àPerusahaan perorangan
-  modal sekutu
àPerusahaan persekutuan
-  modal saham
àPerusahaan perseroan

3. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Yaitu laporan keuangan yang menunjukkan perubahan ekuitas selama satu periode. Laporan ekuitas terdiri dari saldo awal modal pada neraca saldo setelah disesuaikan ditambah laba bersih selama satu periode dikurangi dengan pengambilan prive.
Komponen laporan perubahan ekuitas adalah:
a. Modal awal
Diperoleh dari investasi awal ataupun penambahan investasi.
b. Laba atau Rugi
Laba perusahaan akan menambah modal perusahaan, sedangkan rugi akan mengurangi modal perusahaan.
c. Penarikan (prive)
Apabila sebagian laba diambil oleh pemilik untuk kepentingannya sendiri diluar kepentingan perusahaan, maka kejadian ini akan mngurangi modal pemilik.
Jika perusahaan perseorangan atau firma maka penarikan disebut prive dan jika berbentuk perseroan (PT) disebut deviden.
Apabila laba lebih besar dari pada penarikan maka akan ada kenaikan modal, sebaliknya jika laba lebih kecil dari penarikan maka akan terjadi penurunan modal.
d. Modal akhir
Modal akhir adalah saldo modal awal ditambah laba rugi dikurangi penarikan.

4. LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas menunjukkan sumber dan penggunaan kas selama satu periode sehingga saldo kas nampak seperti di neraca, laporan arus kas membutuhkan data/informasi dari neraca periode sebelumnya dan periode yang bersangkutan dan laporan laba rugi pada periode yang bersangkutan.


B. BENTUK LAPORAN KEUANGAN

1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu:
a. Betuk multiple step
Laporan laba rugi disusun bertahap, sehingga dikenal beberapa jenis laba seperti laba kotor, laba bersihoperasi, laba bersih sebelum pajak dan laba bersih setelah pajak
Contoh: Gambar

b. Betuk single step
Hanya dikenal laba bersih karena dalam bentuk ini semua penhasilan dikurangi beban-beban termasuk pajak dilaporkan sekaligus tanpa dipisah-pisah seprti dalam multiple step.
Contoh: gambar

2. Laporan Neraca
Merupakan laporan keuangan yang menyajikan aset, kewajiban danekuitas suatu perusahaan pada satu saat tertentu.
Dalam menyusun neraca perlu diperhatikan untuk selalu mencantumkan:nama perusahaan, judul neraca dan tanggal neraca

Neraca dapat disajikan dalam:
a. Bentuk perkiraan / skontro (akun)
Dalam bentuk perkiraan, neraca dibagi dau sisi yaitu sisi sebelah kiri (untuk aset) dan sisi sebelah kanan (untuk kewajiban dan modal)
Berikut contoh: gambarnya

b. Bentuk laporan / stafel (report form)
Dalam bentuk laporan semua akun/rekening dalam neraca disusun berurutan kebawah. Urutan pertama kelompok aset, kewajiban, modal.

3. Laporan Perubahan Ekuitas / Modal
Laporan perubahan ekuitas mencerminkan berubahnya modal dari awal sampai dengan menjadi modal akhir.
Dibagi dua laporan perubahan ekuitas yaitu:
a. Perusahaan Perseorangan
Berikut contoh gambarnya:

b. Perusahaan Perseroan (PT)
Berikut contoh gambarnya:

4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas mrupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu.
Untuk lebih jelasnya berikut tujuan laporan arus kas, yaitu:
- Untuk memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pengeluaran kas perusahaan selama suatu periode
- Untuk menyediakan informasi tentang kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan perusahaan tersebut atas dasar kas
Berikut contoh gambarnya:

Kamis, 09 Maret 2017

JURNAL PENYESUAIAN DAN KERTAS KERJA



JURNAL PENYESUAIAN
 1. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat dalam proses pencatatan perubahan saldo dalam akun sehingga saldo mencerminkan jumlah yang sebenarnya.

Dari informasi di atas, dapat ditarik kesimpulan fungsi jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut  :
  1. Menentapkan saldo catatan akun buku besar pada akhir periode sehingga sesuai dengan saldo riil (yang sesungguhnya).
  2. Menghitung pendapatan dan beban selama periode yang bersangkutan.
AKUN-AKUN YANG DISESUAIKAN
Akun yang biasa memerlukan penyesuaian pada akhir periode adalah:
  • Akun perlengkapan, karena pemakaian.
  • Akun beban dibayar di muka, karena waktu telah dijalani/jatuh tempo.
  • Akun aktiva tetap, karena penyusutan aktiva.
  • Akun pendapatan, karena ada pendapatan yang belum diperhitungkan atau penerimaan yang belum menjadi pendapatan.
  • Akun beban, karena ada beban yang belum diperhitungkan atau pembayaran yang belum menjadi beban.
  • Akun pendapatan diterima di muka, karena berjalannya waktu atau diserahkannya hasil kerja pada pelanggan.

AYAT PENYESUAIAN DAN KERTAS KERJA
Sebagaimana yang telah diuraikan di muka, bahwa terdapat bentuk kertas kerja 6 kolom yaitu kertas kerja tanpa ayat penyesuaian. Dalam arti bahwa saldo-saldo akun yang terdapat dalam Neraca Saldo dianggap telah menunjukkan jumlah yang sebenarnya.
bahwa biasanya pada akhir periode belum semua akun saldonya telah mencerminkan jumlah yang sebenarnya (riil). Begitu juga akun pendapatan dan beban belum menunjukkan jumlah pendapatan dan beban selama periode yang bersangkutan. Mengapa demikian? Karena selama berjalannya waktu telah terjadi perubahan, tetapi perubahan tersebut belum dicatat. Jadi saldo akun masih bersifat sementara.
Contohnya :
  • Selama satu periode telah terjadi pemakaian perlengkapan, tetapi pemakaian itu belum dicatat, maka saldo akun tersebut perlu disesuaikan pada akhir periode sehingga mencerminkan jumlah yang sebenarnya.
  •  Aktiva Tetap.
Pemakaian aktiva tetap (penyusutan) selama satu periode mengurangi nilai buku aktiva tetap yang bersangkutan, yang sebenarnya dicatat sebagai beban penyusutan, serta menambah akun akumulasi penyusutan untuk aktiva tetap yang bersangkutan.
  •  Beban/biaya dibayar di muka.
Selama waktu berjalan jumlah biaya berkurang tetapi pengurangannya belum dicatat seperti : asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di muka, iklan dibayar di muka. Sebaliknya beban yang masih harus dibayar, seperti : beban gaji, pajak, bunga dan lainnya.
  • Pendapatan/Beban.
Yang dicatat dalam akun merupakan pendapatan/beban periode yang bersangkutan. Bila jumlah tersebut mencakupi jumlah untuk periode yang berikutnya, pendapatan perlu dikurangkan. Sebaliknya bila ada pendapatan/beban periode bersangkutan, tetapi belum diperhitungkan maka pendapatan perlu ditambahkan.
Agar saldo akhir sesuai dengan saldo yang sesungguhnya (riil) jumlah pendapatan dan beban sesuai dengan jumlah pendapatan dan beban periode yang bersangkutan, perlu diinventarisasi data akhir periode yang dijadikan sebagai dasar penyesuaian (adjustment). Pencatatan penyesuaian dalam bentuk jurnal umum ini disebut juga dengan jurnal penyesuaian.

CARA MEMBUAT AYAT JURNAL PENYESUAIAN
Berikut diberikan contoh  akun yang memerlukan penyesuaian dan cara membuat ayat jurnal penyesuaiannya. Perhatikan baik-baik supaya Anda bisa memahaminya.
  1. Akun perlengkapan menunjukkan saldo sementara Rp 500.000. Data akhir periode : Perlengkapan yang masih ada senilai Rp 100.000.
Analisis :
Akun perlengkapan saldonya di debet, maka dihitung jumlah yang habis terpakai atau yang telah menjadi beban yaitu Rp 500.000 – Rp 100.000 = Rp 400.000. Kemudian catatlah dalam akun beban perlengkapan debet Rp 400.000 dan kurangi jumlah akun perlengkapan sejumlah Rp 400.000 yang seterusnya dicatat di sisi kredit.
Jurnal penyesuaiannya adalah :

Beban perlengkapan              Rp 400.000
Perlengkapan                                                            Rp 400.000
  1. Akun Asuransi dibayar dimuka menunjukkan saldo sementara Rp 360.000. Data akhir periode : Jumlah Asuransi yang telah jatuh tempo adalah Rp 120.000 yaitu untuk 4 bulan.
Analisis :
Akun asuransi dibayar dimuka saldonya di debet, dicatat sebagai harta. Yang dicatat untuk penyesuaian adalah berupa jumlahnya yang sudah menjadi beban (yaitu sejumlah yang sudah jatuh tempo/sudah dijalani) yang disebut beban asuransi sebesar Rp 120.000 di sisi debet. Kemudian pada akun Asuransi dibayar dimuka dikurangkan Rp 120.000 dan dicatat disisi kredit.
Jurnal penyesuaiannya adalah :

Beban asuransi                                        Rp 120.000
 Asuransi dibayar dimuka                                              Rp 120.000

  1. Akun Peralatan menunjukkan saldo Rp 3.000.000. Akhir periode terdapat keterangan bahwa peralatan disusutkan 10%.
Analisis :
Akun Peralatan saldonya di sebelah debet. Penyusutan peralatan 10% X Rp 3.000.000 = Rp 300.000 dicatat sebagai Beban Penyusutan Peralatan, di sisi debet. Kemudian dicatat ke dalam Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp 300.000 di sisi kredit untuk menampung setiap penyusutan peralatan tiap tahunnya.
Jurnal penyesuaiannya adalah :

Beban penyusutan peralatan                                         Rp 300.000
 Akumulasi Penyusutan Peralatan                                                            Rp 300.000
  1. Akun Pendapatan Jasa menunjukkan jumlah Rp 1.800.000. Data akhir periode menerangkan bahwa dari jumlah pendpatan tersebut, Rp 200.000 layanan kepada langganan belum dikerjakan
Analisis :
Akun Pendapatan Jasa saldo normalnya di sebelah kredit. Jumlah pendapatan yang belum menjadi pendapatan adalah Rp 200.000 karena pekerjaan/layanan kepada langganan belum dikerjakan. Jadi kurangkan akun Pendapatan Jasa Rp 200.000 dan dicatat di sisi debet. Kemudian catatlah ke dalam akun Pendapatan diterima dimuka Rp 200.000 di sisi kredit, karena dianggap sebagai utang.
Jurnal penyesuaiannya adalah :

Pendapatan jasa                                                 Rp 200.000
Pendapatan diterima dimuka                                                  Rp 200.000
  1. Akun Beban Iklan menunjukkan jumlah Rp 250.000. Akhir periode diketahui bahwa iklan tersebut dibayar untuk 10 kali pemasangan, tetapi sampai akhir periode baru tayang 6 kali.
Analisis :
Akun Beban iklan (saldonya di sebelah debet) dan dicatat sebagai beban. Sedangkan yang dicatat untuk penyesuaian adalah berapa yang belum menjadi beban. Beban iklan yang belum terpasang adalah 4/10 X Rp 250.000 = Rp 100.000 dicatat ke dalam akun Iklan dibayar dimuka di debet Rp 100.000 dan kurngkan akun Beban Iklan Rp 100.000 dicatat di sisi kredit.
Jurnal penyesuaiannya adalah :

                Iklan dibayar dimuka                                     Rp 100.000
                Beban iklan                                                                                                Rp 100.000
  1. Akun Sewa diterima dimuka jumlahnya Rp 300.000. Akhir periode diperoleh keterangan bahwa jumlah sewa tersebut untuk 6 bulan yang telah diterima sejak 1 September 1999.
Analisis :
Akun sewa diterima dimuka (saldo debet) dicatat sebagai Utang. Yang diperhitungkan dalam penyesuaian akhir periode adalah jumlah yang benar-benar sudah merupakan pendapatan adalah 4 bulan (1 September s.d. 31 Desember 1999) yaitu 4/6 X Rp 300.000 = Rp 200.000. Jadi kurangkan akun Sewa diterima dimuka Rp 200.000 dicatat di sisi debet dan akun Pendapatan Sewa Rp 200.000 di sisi kredit, karena jumlah tersebut sudah benar-benar merupakan pendapatan.
Jurnal penyesuaia
Sewa diterima dimuka                                                 Rp 200.000
                Pendapatan sewa                                                                          Rp 200.000
Agar lebih jelasnya jurnal penyesuaian dari contoh di atas, dapat disusun dalam tabel sebagai berikut:
Pemberian nomor pada ayat penyesuaian adalah karena ayat penyesuaian biasanya lebih dari satu ayat, sehingga memudahkan pemeriksaan pada waktu menyusun kertas kerja.
Baik! Bagaimana dengan contoh di atas? Dapatkah Anda pahami? Untuk lebih memantapkan pemahaman Anda terhadap jurnal penyesuaian ini, sangat diperlukan ketekunan dan kerajinan Anda berlatih mengerjakan soal-soal praktek, seperti latihan berikut ini.


Latihan
Berdasarkan Neraca Saldo dan Data Penyesuaian berikut:
1. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan dalam bentuk jurnal umum!
2. Susunlah kertas kerja untuk “Ryan Service” per 31 Desember 1999!

Data Penyesuaian akhir periode (31 Desember 1999) adalah:
  1. Perlengkapan yang masih ada Rp 000,00.
  2. Ditetapkan penyusutan peralatan Rp 150.000,00.
  3. Pekerjaan reparasi telah selesai dikerjakan tetapi pembayaran belum diterima yaitu sebesar Rp.400.000,00.
  4. Beban sewa sebesar Rp 150.000,00 untuk 3 bulan terhitung 1 Nopember 1999.
  5. Gaji yang belum dibayar Rp 000,00.
  6. Beban iklan Rp 000,00 dan yang belum terpasang Rp  20.000,00.
Akun yang perlu dibuka baru adalah:
  1. Sewa dibayar di muka.
    115. Iklan dibayar di muka.
    122.   Akumulasi Penyusutan Peralatan.
    212.   Utang Gaji.
    515.   Beban Perlengkapan.
    516.   Beban Penyusutan Peralatan.

1. Jurnal Penyesuaian
Sudah benarkah jurnal penyesuaian yang Anda kerjakan? Bila masih belum Anda kuasai, cobalah ulang sekali lagi bagian yang belum dikuasai tersebut bersama dengan teman-teman Anda. Lalu cocokkan lagi dengan jawaban di atas!

Pada akhir periode pembukuan data keuangan Servis TV dan Radio RAPPI adalah sebagai berikut :
Servis TV dan Radio RAPPI
Neraca Saldo
Per 31 Desember 2004
No. Akun
Nama Akun
Jumlah
100
Kas
Rp  2.300.000,00
101
Piutang usaha
Rp     900.000,00
102
Asuransi dibayar dimuka
Rp     720.000,00
103
Perlengkapan servis
Rp  1.200.000,00
120
Peralatan servis
Rp  5.000.000,00
121
Akumulasi penyusutan perlatan servis
Rp     500.000,00
200
Utang usaha
Rp     750.000,00
201
Pendaptan sewa diterima di muka
Rp     600.000,00
300
Modal Faqih
Rp  7.470.000,00
301
Prive Faqih
Rp     280.000,00
400
Pendapatan jasa servis
Rp  3.000.000,00
501
Beban gaji
Rp  1.300.000,00
502
Beban listrik
Rp     500.000,00
503
Beban iklan
Rp     120.000,00

Pada akhir periode (31 Desember 2004) data penyesuaian sebagai berikut :
  1. Asuransi dibayar di muka Rp 720.000,00 untuk masa 2 tahun dan dibayar tanggal 1 Oktober 2004
  2. Persediaan perlengkapan servis Rp 900.000,00
  3. Peralatan servis tiap akhir tahun disusutkan 5% dari nilai bukunya
  4. Pendapatan sewa diterima di muka Rp 600.000,00 adalah sewa untuk 3 bulan dan diterima pada tanggal 1 Desember 2004
  5. Pendapatan jasa servis 5 buah TV senilai Rp 250.000,00 sampai akhir periode belum terselesaikan perbaikannya tetapi jasanya telah diterima
  6. Beban gaji karyawan yang masih harus dibayar Rp 50.000,00
  7. Beban listrik bulan Desember 2004 yang terutang Rp 75.000,00
  8. Beban iklan Rp 120.000,00 adalah beban iklan untuk 4 kali penerbitan, sampai 31 Desember 2004 iklan baru diterbitkan 1 kali.

Diminta : Buatlah jurnal penyesuaiannya! 
KERTAS KERJA

Setiap akhir periode (akhir tahun) perusahaan wajib menyusun laporan keuangan, sekurang-kurangnya laporan laba-rugi dan neraca. Untuk mengikhtisarkan semua data akuntansi diperlukan suatu kertas kerja (Worksheet).


  1. PENGERTIAN DAN FUNGSI KERTAS KERJA

Kertas kerja merupakan suatu lembaran berlajur yang dirancang untuk mengikhtisarkan semua data akuntansi sehingga memberikan gambaran tentang laba-rugi perusahaan serta saldo harta, utang dan modal perusahaan.
Mengapa kertas kerja perlu disusun sebelum menyusun laporan keuangan? Karena kertas kerja mempunyai fungsi sebagai alat bantu mempermudah penyusunan laporan keuangan. Selain itu kertas kerja berfungsi membantu proses penutupan akun buku besar.

  1. BENTUK KERTAS KERJA
Kertas kerja dapat berbentuk enam, delapan, sepuluh dan dua belas kolom. Bentuk yang sering digunakan adalah kertas kerja sepuluh kolom.
Dalam kertas kerja sepuluh kolom terdiri atas kolom-kolom sebagai berikut :
  1. NERACA SALDO
Data kolom ini diambil dari neraca saldo yang telah dibuat. Selain tiu, dapat juga diambilkan dari saldo-saldo setiap buku besar rekening yang telah dibuat. Nomor akun, nama akun dan saldo setiap rekening yang tercantum dalam neraca saldo sama dengan yang ada di buku besar.

  1. JURNAL PENYESUAIAN
Data kolom ini diambil dari ayat-ayat jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya. Akun-akun baru yang timbul dari jurnal penyesuaian juga dimasukkan dalam kertas kerja.

  1. NERACA SALDO DISESUAIKAN
Data dalam kolom ini merupakan jumlah dari neraca saldo setelah adanya ayat-ayat penyesuaian. Akun-akun tersebut dapat bertambah jumlah nominalnya ataupun berkurang jumlah nominalnya sesuai dengan penyesuaian.
Apabila saldo pada kolom neraca saldo dan saldo pada kolom penyesuaian sama, dalam arti sama-sama debit atau sama-sama kredit, pada kolom neraca saldo disesuaikan diisi hasil penjumlahannya. Jika berbeda, pada kolom neraca saldo disesuaikan diisikan selisih kedua saldo.


  1. PERHITUNGAN LABA RUGI
Data dalam kolom ini merupakan akun-akun nominal, yaitu pendaptan dan beban yang diambil dari neraca saldo disesuaikan. Pada kolom ini jika jumlah kredit lebih besar daripada jumlah debitnya, maka perusahaan tersebut laba. Namun, jika sebaliknya jika kolom debit jumlahnya lebih besar daripada kolom kredit, makan perusahaan tersebut rugi.

  1. NERACA
Data dalam kolom ini merupakan akun-akun riil, yaitu harta, kewajiban/utang dan modal yang diambil dari neraca saldo disesuaikan. Selisih dalam kolom ini jumlahnya harus sama dengan selisih pada kolom perhitungan laba rugi.
Supaya lebih tergambar perbedaan antara kertas kerja bentuk enam, delapan, sepuluh dan dua belas kolom, berikut diilustrasikan bentuk-bentuk kertas kerja:
  • Kertas Kerja 6 kolom

No
Akun
Nama Akun
Neraca  Saldo
Perhitugan
Laba Rugi
Neraca
D
K
D
K
D
K










  • Kertas Kerja 8 kolom

No
Akun
Nama Akun
Neraca  Saldo
Penyesuain
Perhitugan
Laba Rugi
Neraca
D
K
D
K
D
K
D
K













  • Kertas Kerja 10 kolom

No
Akun
Nama Akun
Neraca  Saldo
Penyesuain
Neraca Saldo
Disesuaikan
Perhitugan
Laba Rugi
Neraca
D
K
D
K
D
K
D
K
D
K















  • Kertas Kerja 12 kolom

No
Akun
Nama Akun
Neraca  Saldo
Penyesuain
Neraca Saldo
Disesuaikan
Perhitugan
Laba Rugi
Modal
Neraca
D
K
D
K
D
K


D
K
D
K

















  • Setelah anda mempelajari Materi di atas, ujilah pengetahuan dan pemahaman anda dengan Uji kompetensi berikut!
CV SUKA JAYA bergerak dalam bidang jasa penggergajian kayu, menyusun neraca sisa tanggal 31 Desember 2007 sebagai berikut :
CV SUKA JAYA
NERACA SISA
31 DESEMBER 2007

No
Nama Akun
Debet
Kredit
111
Kas
10.000.000

112
Surat-surat berharga
7.500.000

113
Piutang
10.250.000

114
Perlengkapan
10.250.000

115
Asuransi dibayar dimuka
1.200.000

116
Sewa dibayar dimuka
7.200.000

121
Mesin
43.500.000

122
Akumulasi penyusutan mesin

10.500.000
123
Peralatan kantor
8.000.000

124
Akumulasi penyusutan peralatan kantor

1.500.000
211
Utang dagang

9.500.000
221
Utang hipotik

15.000.000
311
Modal

31.500.000
411
Pendapatan jasa penggergajian

35.000.000
511
Beban gaji dan upah
5.000.000

512
Beban bunga
800.000

513
Beban air dan listrik
1.300.000

514
Beban iklan
900.000

529
Beban rupa-rupa
100.000

611
Pendapatan lain-lain

3.000.000
Informasi yang tersedia untuk bahan penyesuaian pada 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut :
  1. Perlengkapan yang masih tersisa sejumlah Rp 8.000.000
  2. Asuransi yang telah jatuh tempo selama tahun 2007 sebesar Rp 400.000
  3. Sewa dibayar dimuka tinggal Rp 3.000.000
  4. Mesin disusutkan sebesar Rp 3.750.000
  5. Peralatan kantor disusutkan untuk tahun ini sebesar Rp 900.000

Diminta : Susunlah kertas kerja (work sheet) untuk periode 31 Desember 2007!
 

Blogger news

Blogroll

About